Bagi beberapa orang mungkin berpendapat bahwa masa-masa buruk didalam hidupnya seperti setitik tinta hitam yang mengotori kanvas putih kehidupannya. Namun, Gary Neville mempunyai pandangan yang berbeda tentang hal ini, terutama jika mengenai eks klubnya, Manchester United.
Ole Gunnar Solskjaer mulai melatih pada bulan Desember 2018 dan langsung memperlihatkan dampak positif terhadap Setan Merah. Ia sukses menghilangkan awan mendung yang berada di dalam kepala para pemain selama dilatih oleh manajer handal Portugal, Jose Mourinho.
Dalam waktu singkat, ia merombak Manchester United yang dulunya tampil ngasal dan sekarang telah kembali menjadi sebuah yang tim berbahaya. Total 11 laga di semua ajang sukses di raih tanpa sekalipun mengalamai pahitnya kekalahan ketika ia baru tiba di Old Trafford.
Sayangnya akhir – akhir ini, klub yang mempunyai julukkan The Red Devils tersebut kembali lembek. Pada lima laga terakhirnya di semua kompetisi, David De Gea dkk hanya bisa meraih dua kemenangan saja.
Hasil negatif tersebut mulai dialami tidak lama setelah Solskjaer diangkat sebagai pelatih tetap. Di tengah was – was publik yang mulai berkembang, Neville menemukan ada yang menguntungkan dari melempemnya performa ini.
Neville mempunyai keyakinan bahwa para pemain, dengan performa seperti ini, telah memperlihatkan sisi lemah dari Manchester United. Hingga sampai penghujung musim nanti, Solksjaer bisa mengambil keputusan yang tepat soal pemain yang akan diboyong atau dihijrahkan pada musim panas nanti.